mesti korang pelik tengok entry niyh kan..
so try la bce smpi abis..
mesti paham punyer nanti..
hhuhuhu
INILAH.COM,Jakarta - Untuk 'membahagiakan' pasangan tak jarang perempuan berpura-pura orgasme dengan mengeluarkan suara atau 'rengekan' di ranjang.
Sebuah kajian ilmiah yang dibuat oleh Brewer G dan serta Hendrie CA bertajuk “Evidence to suggest that copulatory vocalizations in women are not a reflexive consequence of orgasm” menemukan bahawa wanita membohongi lelaki dengan cara bersuara selama bercinta, bahkan ketika mereka tidak orgasme.
Sebahagian juga melakukannya untuk meningkatkan harga diri pasangan, serta menghindari kecurangan emosional atau ditinggalkan.
Para kajian mencari tahu dan menilai bagaimana dan mengapa wanita merengek selama mereka melakukan hubungan seks. Mereka membuat kajian seramai 71 wanita heteroseksual dengan usia antara 18-48 tahun.
Para responden ditanya soal kehidupan seksual (jumlah pasangan seksual), bagaimana mencapai orgasme (apakah lewat masturbasi, seks oral, seks bersama pasangan, dan lain-lain) dan bila orgasme tercapai (apakah bersamaan dengan pasangan).
Seperti dilaporkan The Stir, berdasarkan kajian yang telah diterbitkan di Archives of Sexual Behavior ini mengungkap alasan wanita 'merengek" di ranjang :
1. Sebanyak 66 % wanita beralasan untuk mempercepat ejakulasi pasangan mereka kerana berbagai alasan, seperti tidak nyaman, merasa ngeri, bosan, penat, dan keterbatasan waktu.
2. Sebanyak 92% wanita berfikir bahwa bersuara selama hubungan seks akan meningkatkan harga diri pasangan (lelaki)
3. Sebanyak 25,3 % wanita bersuara di katil meskipun mereka tidak puas
Ini menunjukkan bahwa banyak wanita mengeluarkan suara (desahan, jeritan, rintihan, kata-kata, perintah instruksional, dan lain-lain) selama berhubungan seks untuk meningkatkan ghairah suami, bahkan ketika mereka tidak mencapai klimaks.
Sebuah kajian ilmiah yang dibuat oleh Brewer G dan serta Hendrie CA bertajuk “Evidence to suggest that copulatory vocalizations in women are not a reflexive consequence of orgasm” menemukan bahawa wanita membohongi lelaki dengan cara bersuara selama bercinta, bahkan ketika mereka tidak orgasme.
Sebahagian juga melakukannya untuk meningkatkan harga diri pasangan, serta menghindari kecurangan emosional atau ditinggalkan.
Para kajian mencari tahu dan menilai bagaimana dan mengapa wanita merengek selama mereka melakukan hubungan seks. Mereka membuat kajian seramai 71 wanita heteroseksual dengan usia antara 18-48 tahun.
Para responden ditanya soal kehidupan seksual (jumlah pasangan seksual), bagaimana mencapai orgasme (apakah lewat masturbasi, seks oral, seks bersama pasangan, dan lain-lain) dan bila orgasme tercapai (apakah bersamaan dengan pasangan).
Seperti dilaporkan The Stir, berdasarkan kajian yang telah diterbitkan di Archives of Sexual Behavior ini mengungkap alasan wanita 'merengek" di ranjang :
1. Sebanyak 66 % wanita beralasan untuk mempercepat ejakulasi pasangan mereka kerana berbagai alasan, seperti tidak nyaman, merasa ngeri, bosan, penat, dan keterbatasan waktu.
2. Sebanyak 92% wanita berfikir bahwa bersuara selama hubungan seks akan meningkatkan harga diri pasangan (lelaki)
3. Sebanyak 25,3 % wanita bersuara di katil meskipun mereka tidak puas
Ini menunjukkan bahwa banyak wanita mengeluarkan suara (desahan, jeritan, rintihan, kata-kata, perintah instruksional, dan lain-lain) selama berhubungan seks untuk meningkatkan ghairah suami, bahkan ketika mereka tidak mencapai klimaks.
p/s:......nampak gaya kena tutup mulut la..
